Apa Itu Stecu?
“Stecu” adalah singkatan dari “Stelan Cuek,” sebuah istilah gaul yang menggambarkan sikap seseorang yang tampak acuh tak acuh atau tidak peduli, namun sebenarnya memiliki ketertarikan atau perhatian tersembunyi. Istilah ini menjadi populer di kalangan anak muda Indonesia, terutama melalui platform media sosial seperti TikTok dan Instagram.
Fenomena ini mencerminkan cara generasi muda mengekspresikan diri mereka dalam konteks sosial dan percintaan, di mana sikap “cuek” digunakan sebagai strategi untuk menarik perhatian atau menguji keseriusan seseorang.
Asal-Usul dan Penyebaran
Istilah “Stecu” mulai dikenal luas setelah dirilisnya lagu berjudul “Stecu Stecu” oleh Faris Adam pada Maret 2025. Lagu ini menggambarkan dinamika pendekatan dalam hubungan cinta, khususnya saat salah satu pihak bersikap cuek untuk menguji ketulusan perasaan lawan jenis.
Lagu tersebut dengan cepat menjadi viral di TikTok, digunakan sebagai latar belakang berbagai video yang menampilkan sketsa percintaan, tantangan tari, dan konten humor. Fenomena ini menunjukkan bagaimana musik dan media sosial dapat berkolaborasi dalam menciptakan tren budaya populer.
Stecu dalam Budaya Populer
Tren “Stecu” tidak hanya terbatas pada musik dan media sosial, tetapi juga memengaruhi gaya berpakaian dan perilaku sehari-hari. Banyak anak muda yang mengadopsi gaya “Stelan Cuek” dalam penampilan mereka, memilih pakaian yang sederhana namun tetap stylish, serta sikap yang santai namun penuh percaya diri.
Gaya ini mencerminkan keinginan untuk tampil autentik dan tidak terlalu memedulikan penilaian orang lain, sebuah sikap yang resonan dengan nilai-nilai generasi muda saat ini.
Tips Fashion: Cara Tampil dengan Gaya Stecu yang Tetap Stylish
Gaya Stecu atau Stelan Cuek bukan berarti kamu asal-asalan berpakaian. Justru di balik kesan cuek itu, ada sentuhan estetika yang bikin penampilan tetap enak dilihat. Nah, berikut beberapa tips biar kamu bisa tampil “cuek tapi niat.”
1. Prioritaskan Kenyamanan
Stecu bukan soal tampil ribet. Jadi, pilih pakaian yang bahannya adem, jatuhnya enak, dan nggak bikin gerah. Kaos oversized, celana cargo, atau jogger jadi andalan banyak anak muda yang mengusung gaya ini.
2. Warna Netral dan Earth Tone
Palet warna kayak abu-abu, olive, navy, beige, sampai cokelat susu bisa kasih kesan effortless. Nggak harus full hitam-putih. Justru mix warna lembut bisa bikin tampilan “nggak terlalu mikir tapi tetap kece.”
3. Aksesori? Seperlunya Aja
Gaya Stecu biasanya menghindari kesan terlalu bling-bling. Tapi kamu masih bisa pakai jam tangan simpel, kacamata hitam, atau topi bucket. Intinya tetap terlihat santai dan nggak heboh.
4. Sepatu = Statement
Meskipun bajunya santai, banyak yang pakai sepatu sebagai penyeimbang gaya. Sneakers putih klasik, slip-on, atau boots low-cut bisa jadi andalan. Yang penting tetap mencerminkan kepribadianmu.
Mode Fashion Ala Stecu: Simpel, Adaptif, dan Unisex
Menariknya, gaya Stecu ini bisa diadaptasi siapa aja, tanpa batasan gender. Fashion unisex yang lagi ngetren juga cocok banget dengan nuansa stelan cuek ini. Beberapa contoh mode ala Stecu yang bisa kamu coba:
- Monokrom Oversized Look: Kaos putih longgar + celana hitam lurus + sneakers + sling bag kecil.
- Denim on Denim: Kemeja jeans dilepas kancingnya, dipadu inner hitam polos dan ripped jeans.
- Layer Casual: Hoodie tipis dibalut jaket flannel, cocok buat hangout malem di coffee shop.
- Kaos Graphic + Celana Linen: Simpel tapi mencolok lewat pesan visual di kaos.
Gaya-gaya ini banyak berseliweran di konten OOTD TikTok dan Reels Instagram, jadi kamu tinggal cari inspirasi yang sesuai karakter kamu.
Cerita dari Mereka yang Pakai Gaya Stecu
Biar nggak cuma teori, ini beberapa cerita asli dari anak muda yang udah menerapkan gaya Stecu dalam keseharian mereka:
🌟 Rika, 22 tahun – Mahasiswi Komunikasi
“Aku tuh dulunya overthinking banget soal outfit. Tapi setelah nemu gaya Stecu, jadi sadar kalau yang penting nyaman dan pede. Sekarang tiap ngampus aku cuma pakai kaos gede, tote bag, dan celana kulot—tapi temen-temen malah bilang gaya aku makin kece.”
🧢 Ical, 25 tahun – Freelance Designer
“Gue dulu sering dituntut pakai outfit ‘rapi’ buat presentasi ke klien. Tapi makin ke sini, gue pede tampil Stecu, asal tetap clean dan matching. Ternyata justru klien bilang style gue lebih ‘gue banget’, dan itu jadi keunikan tersendiri.”
🎒 Lani, 18 tahun – Konten Kreator
“Gue suka upload mix and match Stecu look di TikTok. Responnya lumayan, banyak yang bilang relatable karena mereka juga nggak selalu punya budget buat fashion ribet. Stecu itu kayak reminder bahwa tampil asik itu bukan soal mahal atau branded.”
Dampak Sosial dan Psikologis
Sikap “Stecu” dapat dilihat sebagai mekanisme pertahanan diri dalam menghadapi tekanan sosial dan ekspektasi dalam hubungan interpersonal. Dengan bersikap cuek, seseorang dapat menjaga jarak emosional dan melindungi diri dari potensi kekecewaan.
Namun, penting untuk menyadari bahwa sikap ini juga dapat menimbulkan kesalahpahaman jika tidak diimbangi dengan komunikasi yang jujur dan terbuka. Dalam konteks ini, “Stecu” mencerminkan kompleksitas interaksi sosial di era digital.
Kritik dari Generasi Lain: “Terlalu Cuek” atau Cerminan Gaya Hidup Baru?
Meski gaya Stecu lagi hype di kalangan anak muda, bukan berarti semua generasi bisa langsung menerima tren ini dengan tangan terbuka. Beberapa orang dari generasi yang lebih tua—terutama Gen X dan sebagian besar Baby Boomers—melihat gaya ini sebagai simbol “malas dandan”, kurang profesional, bahkan dianggap terlalu santai untuk kondisi sosial tertentu.
Salah satu komentar yang sering muncul di media sosial adalah bahwa anak muda zaman sekarang terlalu fokus pada kenyamanan, tapi lupa konteks. “Kalau ke kantor atau acara formal, masa iya pakai kaos oblong dan celana gombrong?,” tulis salah satu netizen di kolom komentar TikTok.
Ada juga yang menyayangkan bahwa gaya berpakaian seperti Stecu bisa menurunkan standar berpakaian di ruang publik. “Dulu orang keluar rumah pasti tampil rapi. Sekarang, kayak baru bangun tidur pun udah oke aja jalan-jalan ke mall,” kata seorang pengguna Facebook dalam diskusi gaya hidup.
Namun, pandangan ini nggak selalu salah. Kritik dari generasi sebelumnya bisa jadi refleksi bahwa gaya berpakaian bukan cuma soal ekspresi diri, tapi juga tentang menghargai norma sosial di tempat tertentu. Di sisi lain, generasi muda membalas dengan argumen bahwa mode adalah bentuk kebebasan personal, dan kenyamanan jadi prioritas di era yang makin cepat dan penuh tekanan.
Perdebatan ini menggambarkan benturan nilai antar generasi. Tapi satu hal yang pasti, Stecu bukan cuma soal tampil cuek, tapi juga tentang bagaimana kita mendefinisikan ulang gaya hidup yang lebih praktis, jujur, dan sesuai dengan jati diri masing-masing.
Kesimpulan
Fenomena “Stecu” atau “Stelan Cuek” merupakan contoh bagaimana istilah gaul dapat mencerminkan dinamika sosial dan psikologis generasi muda. Melalui media sosial dan musik, istilah ini telah menjadi simbol ekspresi diri yang autentik dan strategi dalam menjalin hubungan.
Memahami fenomena ini membantu kita untuk lebih peka terhadap cara-cara baru dalam berkomunikasi dan mengekspresikan diri di era digital.
Referensi:
- Detik. (2025). Lirik Lagu Stecu Stecu oleh Faris Adam, Viral Banget di Medsos. detikcom+1detikcom+1
- InsertLive. (2025). Makna Lirik Lagu ‘Stecu Stecu’ yang Viral di TikTok. detikcom+2InsertLive+2detikcom+2
- Kompasiana. (2025). Kata “Stecu”, Stelan Cuek yang Viral, Mungkinkan Masuk KBBI.
- Warta Pontianak. (2025). Tren Stecu yang Lagunya Viral di TikTok, Ketika Sikap Cuek Jadi Gaya Hidup Era Digital. Warta Pontianak