Waspada! Riset Temukan Makanan Mengandung Mikroplastik di 14 Makanan Sehari-hari Ini

Sebuah kenyataan yang meresahkan dan nyaris tak terhindarkan kini tersaji di atas piring makan kita. Partikel-partikel plastik super kecil yang tak kasat mata, atau yang dikenal sebagai mikroplastik, ternyata telah berhasil menyusup ke dalam rantai makanan kita secara masif. Sebuah riset komprehensif terbaru yang merangkum berbagai penelitian global menyajikan sebuah daftar yang mengejutkan: setidaknya ada 14 jenis makanan dan minuman sehari-hari yang hampir pasti makanan mengandung mikroplastik.

Temuan ini adalah sebuah alarm keras tentang dampak dari krisis polusi plastik global yang kini kembali ke meja makan kita. Makanan mengandung mikroplastik bukan lagi sekadar isu lingkungan yang jauh di lautan, melainkan sudah menjadi isu kesehatan personal yang sangat dekat. Daftar ini dipenuhi oleh bahan-bahan makanan yang sangat akrab dengan kita, bahkan mungkin beberapa di antaranya adalah favorit Anda.

Dari Mana Asal Makanan Mikroplastik?

Sebelum melihat daftarnya, penting untuk memahami bagaimana partikel-partikel plastik ini bisa berakhir di dalam makanan kita. Sumbernya sangat beragam:

  • Polusi Air: Lautan, sungai, dan danau kita telah tercemar parah oleh sampah plastik. Plastik ini akan terurai menjadi serpihan-serpihan kecil yang kemudian dikonsumsi oleh ikan dan biota air lainnya.
  • Kemasan Makanan: Partikel plastik dari botol, wadah, atau pembungkus bisa luruh dan berpindah ke dalam makanan atau minuman di dalamnya.
  • Udara dan Debu: Mikroplastik kini juga beterbangan di udara dan mengendap sebagai debu di atas tanaman atau sumber air.
  • Proses Pengolahan: Peralatan yang digunakan dalam pabrik pengolahan makanan juga bisa melepaskan partikel plastik.

14 Makanan dan Minuman Mengandung Mikroplastik

Berikut adalah daftar makanan dan minuman sehari-hari yang, menurut berbagai studi, telah ditemukan mengandung mikroplastik.

1. Garam Laut

Karena dipanen dari air laut yang tercemar, garam laut seringkali mengandung konsentrasi mikroplastik yang cukup tinggi.

2. Makanan Laut (Ikan, Kerang, Udang)

Ini adalah salah satu jalur kontaminasi terbesar. Ikan dan terutama kerang-kerangan (yang menyaring air) akan memakan partikel plastik di lautan. Plastik ini akan terakumulasi di dalam sistem pencernaan dan jaringan tubuh mereka.

3. Madu

Para peneliti terkejut saat menemukan mikroplastik di dalam madu. Diduga, partikel plastik yang beterbangan di udara menempel pada nektar bunga yang kemudian dikumpulkan oleh lebah.

4. Gula

Sama seperti garam, proses produksi gula yang melibatkan penyaringan air dalam jumlah besar berisiko memasukkan kontaminan mikroplastik.

5. Air Keran

Meskipun telah melalui proses pengolahan, partikel mikroplastik yang ukurannya sangat kecil seringkali masih bisa lolos dari sistem penyaringan air PDAM.

6. Air Kemasan (Botol)

Ironisnya, air dalam kemasan botol plastik seringkali memiliki kandungan mikroplastik yang jauh lebih tinggi daripada air keran. Partikel ini luruh dari botol itu sendiri dan juga dari tutupnya saat dibuka dan ditutup.

7. Bir

Penelitian di Jerman menemukan adanya serat dan fragmen mikroplastik di semua merek bir yang mereka uji, kemungkinan berasal dari air yang digunakan dalam proses pembuatannya.

8. Teh Celup

Sebuah studi mengejutkan menemukan bahwa satu kantong teh celup yang terbuat dari jaring plastik (bukan kertas) bisa melepaskan miliaran partikel mikroplastik dan nanoplastik ke dalam cangkir Anda saat diseduh dengan air panas.

9. Minuman Ringan

Sama seperti air kemasan, sumber utama kontaminasinya adalah dari botol plastik itu sendiri.

10. Minuman Berenergi

Juga terkontaminasi dari kemasan botol atau kalengnya.

11. Daging

Mikroplastik ditemukan dalam pakan ternak, yang kemudian bisa terakumulasi di dalam jaringan daging hewan seperti sapi dan ayam.

12. Buah-buahan

Tanaman bisa menyerap nanoplastik dari tanah dan air yang tercemar melalui akarnya. Partikel ini kemudian bisa berpindah hingga ke buahnya.

13. Sayur-sayuran

Mekanismenya sama seperti pada buah-buahan. Sayuran akar seperti wortel ditemukan memiliki tingkat kontaminasi yang cukup tinggi.

14. Tahu

Sebagai produk olahan kedelai yang prosesnya melibatkan banyak air, tahu juga berisiko terkontaminasi.

Dampak bagi Kesehatan dan Apa yang Bisa Kita Lakukan?

Dampak jangka panjang dari mengonsumsi mikroplastik bagi kesehatan manusia masih terus diteliti secara intensif. Namun, para ilmuwan khawatir bahwa paparan kronis terhadap bahan kimia dari plastik ini dapat berpotensi mengganggu sistem hormon, memicu peradangan, dan menyebabkan masalah kesehatan lainnya.

Menghindarinya 100% mungkin mustahil saat ini, tetapi kita bisa mengurangi paparannya. Kesadaran akan masalah lingkungan ini mendorong banyak orang untuk mengubah gaya hidup, misalnya dengan menggelar pernikahan ramah lingkungan atau green wedding yang meminimalkan penggunaan plastik sekali pakai.

Untuk mendapatkan informasi ilmiah yang lebih mendalam mengenai krisis polusi plastik dan dampaknya, sumber-sumber kredibel dari organisasi lingkungan global seperti United Nations Environment Programme (UNEP) – Plastic Pollution adalah rujukan terbaik.

Bahaya Mikroplastik: Panggilan untuk Aksi Kolektif

Pada akhirnya, daftar makanan mengandung mikroplastik ini adalah sebuah cerminan yang menyedihkan dari masalah yang kita ciptakan sendiri. Ini bukan lagi hanya soal sampah yang merusak pemandangan di pantai; ini adalah krisis kesehatan publik yang telah memasuki tubuh kita melalui makanan yang kita santap. Temuan ini harus menjadi panggilan yang sangat keras bagi kita semua—pemerintah, industri, dan individu—untuk secara radikal mengurangi ketergantungan kita pada plastik sekali pakai dan memperbaiki sistem pengelolaan sampah kita. Solusinya tidak ada di atas piring, melainkan pada aksi kolektif kita untuk menjaga bumi tetap bersih.