Jangan Cuma Benci Rasanya, Ini 5 Manfaat Pare yang Luar Biasa

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, pare (bitter melon) adalah sayuran yang memicu perdebatan sengit di meja makan. Rasanya yang sangat pahit seringkali membuatnya menjadi “musuh” bagi banyak orang, terutama anak-anak. Namun, di balik reputasinya yang kurang populer itu, tersimpan sebuah harta karun nutrisi dan khasiat obat yang luar biasa. Pepatah lama “pahit itu obat” tampaknya sangat berlaku untuk sayuran hijau keriput ini. Para ahli gizi dan peneliti di seluruh dunia semakin menyoroti manfaat pare sebagai salah satu superfood paling poten.

Dari kemampuannya membantu mengontrol gula darah hingga menjaga kesehatan jantung, pare ternyata jauh lebih dari sekadar pelengkap dalam siomay. Sudah saatnya kita melihat melampaui rasa pahitnya dan mulai menghargai kekuatan sesungguhnya dari sayuran yang unik ini.

Kenapa Pare Rasanya Pahit? Ini Sains di Baliknya

Rasa pahit yang sangat kuat pada pare berasal dari senyawa bioaktif yang dikandungnya, terutama momordicin dan charantin. Senyawa-senyawa inilah yang sebenarnya menjadi sumber dari sebagian besar khasiat obatnya. Jadi, semakin pahit rasanya, kemungkinan semakin tinggi pula konsentrasi senyawa bermanfaat di dalamnya.

Lima Manfaat Pare yang Jarang Diketahui

Berikut adalah lima manfaat kesehatan dari mengonsumsi pare secara rutin yang telah didukung oleh berbagai penelitian ilmiah.

1. Membantu Mengontrol Gula Darah (Sangat Baik untuk Penderita Diabetes)

Ini adalah manfaat pare yang paling terkenal dan paling banyak diteliti. Pare telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional di berbagai negara sebagai “insulin alami”.

  • Bagaimana Cara Kerjanya? Pare mengandung setidaknya tiga zat aktif utama yang memiliki sifat anti-diabetes:
    • Charantin: Memiliki efek menurunkan glukosa darah.
    • Vicine dan Polypeptide-p: Dua senyawa ini bekerja mirip seperti insulin, membantu sel-sel tubuh untuk menyerap gula dari darah dan mengubahnya menjadi energi.
  • Hasilnya: Mengonsumsi pare atau ekstraknya secara rutin dapat membantu menurunkan kadar gula darah puasa dan HbA1c (rata-rata gula darah selama 3 bulan) pada penderita diabetes tipe 2.

2. Menurunkan Kadar Kolesterol Jahat

Kesehatan jantung adalah salah satu area lain di mana pare menunjukkan potensi besar. Beberapa penelitian pada hewan dan tabung reaksi menunjukkan bahwa ekstrak pare dapat secara signifikan menurunkan kadar kolesterol total, kolesterol jahat (LDL), dan trigliserida.

  • Bagaimana Cara Kerjanya? Senyawa aktif dalam pare diyakini dapat membantu meningkatkan ekskresi atau pembuangan kolesterol dari tubuh melalui empedu. Dengan menjaga kadar kolesterol tetap sehat, pare secara tidak langsung membantu mengurangi risiko penumpukan plak di pembuluh darah (aterosklerosis).

3. Berpotensi Membantu Penurunan Berat Badan

Bagi Anda yang sedang diet, pare bisa menjadi teman yang baik.

  • Bagaimana Cara Kerjanya? Pertama, pare sangat rendah kalori tetapi sangat tinggi serat. Serat membuat Anda merasa kenyang lebih lama, sehingga membantu mengontrol nafsu makan secara alami. Kedua, seperti yang telah dibahas, kemampuannya dalam meregulasi gula darah dan insulin juga sangat penting. Kadar insulin yang stabil akan mendorong tubuh untuk membakar lemak sebagai energi, bukan menyimpannya. Pola makan yang salah seringkali menjadi penghambat. Daripada fokus pada kesalahan diet yang bikin berat badan susah turun, memasukkan makanan kaya serat seperti pare bisa menjadi solusi yang lebih cerdas.

4. Kaya akan Antioksidan Penangkal Penyakit

Pare adalah gudang antioksidan, terutama Vitamin C dan Provitamin A (beta-karoten).

  • Bagaimana Cara Kerjanya? Antioksidan ini berfungsi untuk melawan kerusakan sel akibat radikal bebas. Stres oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas adalah akar dari banyak penyakit kronis, mulai dari penyakit jantung, penuaan dini, hingga beberapa jenis kanker. Vitamin C juga sangat penting untuk produksi kolagen dan menjaga sistem kekebalan tubuh.

5. Sumber Nutrisi yang Padat

Di luar manfaat-manfaat di atas, pare juga merupakan sumber yang baik untuk berbagai vitamin dan mineral penting lainnya, termasuk:

  • Folat (Vitamin B9): Krusial untuk pertumbuhan sel dan pembentukan DNA.
  • Zinc dan Potasium (Kalium): Mineral penting untuk berbagai fungsi tubuh.

Untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai nilai nutrisi dan manfaat kesehatan dari berbagai sayuran, sumber-sumber kredibel seperti Healthline menyediakan ulasan komprehensif yang didasarkan pada bukti-bukti ilmiah.

Tips & Trik: Mengurangi Rasa Pahit pada Pare

Rasa pahit memang menjadi tantangan utama. Berikut beberapa cara untuk menguranginya tanpa menghilangkan nutrisinya:

  • Pilih Pare yang Tepat: Pilih pare yang berwarna hijau muda dan ukurannya tidak terlalu besar, biasanya rasanya tidak sepahit pare yang berwarna hijau tua dan besar.
  • Buang Bagian Dalamnya: Kerok dan buang semua bagian putih dan biji di bagian dalam pare, karena di situlah sumber rasa pahit paling terkonsentrasi.
  • Remas dengan Garam: Setelah diiris tipis, remas-remas irisan pare dengan garam, diamkan selama 10-15 menit, lalu bilas hingga bersih. Proses ini akan menarik keluar sebagian besar getah pahitnya.
  • Rebus Sebentar: Merebus irisan pare dalam air mendidih selama 1-2 menit sebelum diolah lebih lanjut juga bisa sangat membantu.

Pare: Mutiara Pahit yang Menyehatkan

Pada akhirnya, manfaat pare adalah bukti nyata dari kearifan alam. Seringkali, hal-hal yang paling menyehatkan bagi tubuh kita tidak selalu datang dalam rasa yang paling manis. Pare, dengan segala kepahitannya, adalah sebuah “mutiara” tersembunyi di dunia sayuran. Ia adalah obat alami yang telah digunakan selama berabad-abad dan kini semakin diakui oleh sains modern. Jadi, lain kali Anda melihat pare di pasar atau di tukang siomay, jangan langsung menghindar. Cobalah untuk mengolahnya dengan cara yang tepat dan berikan kesempatan bagi tubuh Anda untuk merasakan semua kebaikan yang ditawarkannya.