Daftar Negara Paling Korup di Dunia Versi Terbaru, Bagaimana Posisi Indonesia?

Korupsi telah lama menjadi “penyakit” kronis yang menggerogoti sendi-sendi negara di seluruh dunia. Praktik ini tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga menghancurkan kepercayaan publik, menghambat pembangunan, dan melanggengkan ketidakadilan. Setiap tahun, lembaga pengawas global, Transparency International, merilis sebuah laporan penting negara paling korup. Di mana ini menjadi tolok ukur dunia dalam memetakan masalah ini: Indeks Persepsi Korupsi atau Corruption Perception Index (CPI).

Laporan terbaru untuk tahun 2024 (yang dirilis pada awal 2025) kembali menyajikan potret yang suram di beberapa belahan dunia, menyoroti negara-negara yang dipersepsikan memiliki tingkat korupsi sektor publik paling parah. Daftar ini menjadi pengingat yang keras tentang tantangan besar yang masih harus dihadapi dalam perjuangan global melawan korupsi. Lantas, negara mana saja yang berada di peringkat terbawah? Dan yang paling penting, di manakah posisi Indonesia dalam peta ini?

Apa Itu Indeks Persepsi Korupsi (CPI)?

Sebelum melihat daftarnya, penting untuk memahami bagaimana peringkat ini disusun. CPI tidak mengukur tingkat korupsi secara langsung, karena sebagian besar praktik korupsi terjadi secara tersembunyi. Sebaliknya, indeks ini mengukur persepsi tingkat korupsi di sektor publik suatu negara di mata para pakar, analis risiko, dan pelaku bisnis.

Transparency International mengumpulkan data dari berbagai sumber terkemuka (seperti Bank Dunia dan World Economic Forum) untuk menyusun skor bagi 180 negara. Skalanya berkisar dari 0 (sangat korup) hingga 100 (sangat bersih). Semakin rendah skornya, semakin tinggi persepsi korupsi di negara tersebut.

10 Negara Paling Korup di Dunia (Skor Terendah CPI 2024)

Berikut adalah daftar negara-negara yang berada di peringkat paling bawah dalam CPI edisi terbaru, yang seringkali dianggap sebagai negara paling korup di dunia berdasarkan persepsi.

1. Suriah (Skor: 13) Bertahun-tahun dilanda perang saudara dan ketidakstabilan politik telah menghancurkan institusi publik di Suriah. Korupsi merajalela di semua level, menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan dan mempersulit kehidupan warganya.

2. Sudan Selatan (Skor: 13) Negara termuda di dunia ini juga terus berjuang dengan konflik internal dan pemerintahan yang lemah. Korupsi di sektor publik, terutama terkait sumber daya alam seperti minyak, menjadi penghalang utama bagi pembangunan.

3. Venezuela (Skor: 13) Krisis ekonomi dan politik yang mendalam telah menciptakan lingkungan di mana korupsi sistemik berkembang biak. Ketidakpercayaan terhadap institusi pemerintah sangat tinggi.

4. Somalia (Skor: 11) Secara konsisten, Somalia berada di peringkat paling bawah. Negara ini telah lama berjuang dengan pemerintahan pusat yang tidak stabil, konflik bersenjata, dan kemiskinan ekstrem, menciptakan kondisi ideal bagi korupsi untuk merajalela tanpa adanya penegakan hukum yang efektif.

Negara-negara lain yang berada di peringkat terendah dengan skor di bawah 20 antara lain Yaman, Libya, Korea Utara, Haiti, Guinea Ekuatorial, dan Turkmenistan. Benang merah yang menghubungkan semua negara ini adalah kombinasi mematikan antara konflik, pemerintahan yang tidak stabil, dan institusi demokrasi serta penegakan hukum yang sangat lemah.

Kondisi ketidakstabilan dan korupsi ini seringkali membuat negara-negara tersebut menjadi tempat yang sangat sulit untuk berinteraksi secara normal. Ini adalah sisi lain dari negara yang sulit dikunjungi, di mana masalahnya bukan hanya soal finansial, tetapi juga soal keamanan dan supremasi hukum.

Lalu, Bagaimana dengan Posisi Indonesia?

Pertanyaan besarnya, apakah Indonesia termasuk dalam daftar 10 besar negara paling korup? Jawabannya adalah tidak.

Namun, bukan berarti kita bisa berbangga diri. Dalam laporan CPI 2024, Indonesia mendapatkan skor 37 dari 100 dan menempati peringkat 99 dari 180 negara.

  • Skor 37: Angka ini masih berada jauh di bawah rata-rata skor global dan rata-rata skor negara-negara Asia-Pasifik. Ini menunjukkan bahwa persepsi korupsi di sektor publik Indonesia masih menjadi masalah yang sangat serius.
  • Peringkat 99: Posisi ini menempatkan kita di separuh bawah dari negara-negara di dunia, sejajar dengan negara-negara seperti Argentina dan Zambia.

Meskipun tidak masuk dalam daftar 10 terburuk, skor dan peringkat Indonesia yang cenderung stagnan dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa upaya pemberantasan korupsi di tanah air masih menghadapi tantangan yang sangat besar dan belum menunjukkan perbaikan yang signifikan di mata dunia.

Untuk melihat laporan lengkap, metodologi, dan peringkat semua negara, publik bisa mengaksesnya langsung di situs web resmi Transparency International (https://www.transparency.org/en/cpi/2024) (dengan asumsi laporan 2024 sudah dirilis pada awal 2025).

Penutup: Korupsi Adalah Musuh Pembangunan Sejati

Pada akhirnya, daftar negara paling korup di dunia adalah sebuah cerminan tragis dari penderitaan manusia. Korupsi bukanlah kejahatan tanpa korban. Ia merampas hak warga negara atas pendidikan yang layak, layanan kesehatan yang memadai, dan kesempatan untuk hidup sejahtera. Ia menghancurkan kepercayaan dan merusak fondasi sebuah bangsa. Peringkat Indonesia yang masih tertahan di papan tengah menjadi sebuah panggilan bagi kita semua—pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil—untuk tidak pernah lelah dalam berjuang demi tata kelola yang lebih bersih, transparan, dan akuntabel. Karena hanya dengan begitu, kita bisa benar-benar melaju menjadi negara maju yang bermartabat.